PRINSIP DESAIN OBAT
Modifikasi molekul merupakan metode yang digunakan untuk
mendapatkan obat baru dengan aktivitas yang dikehendaki, antara lain yaitu
meningkatkan aktivitas obat, menurunkan efek samping atau toksisitas,
meningkatkan selektifitas obat memperpanjang masa kerja obat, meningkatkan
kenyamanan penggunaan obat dan meningkatkan aspek ekonomi obat.
Tujuan
utama upaya merancang/mendesain suatu obat dalam ilmu kimia medicinal adalah
supaya dapat ditemukan suatu molekul yang akan mengkasilkan efek biologis yang
bermanfaat tanpa berakibat efek biologis yang merugikan. Sebagai contoh, suatu
senyawa yang dapat menurunkan tekanan darah dapat juga memiliki efek samping
pada system syaraf pusat. Dengan demikian merupakan suatu kesalahan apabila
tujuan utama akan dapat tercapai dengan sempurna, tetapi efek negative obat
tersebut juga cukup merugikan.
Modifikasi molekul umumnya dilakukan dengan cara seleksi
atau sintesis “obat lunak”, pembuatan pra obat dan obat target dan modifikasi
molekul obat yang telah diketahui aktifitas bioologisnya.
A. Seleksi atau
sintesis obat lunak
Obat lunak adalah senyawa kimia yang aktif secara
biologis dengan karakteristik sesudah menimbulkan efek terapik dirancang untuk
pecah dalam tubuh,melalui proses metabolisme yang dapat dikontrol dan
diramalkan, menjadi senyawa non toksik yang secara biologis tidak aktif.
B. Pembuatan
Pra-obat dan obat target
Pra-obat adalah senyawa yang tidak aktif dan bersifat
labil, di dalam tubuh akan mengalami perubahan, melalui proses kimia atau
enzimatik, menjadi senyawa induk aktif dan kemudian berinteraksi dengan
reseptor, menghasilkan efek farmakologis.
Pada umumnya pra-obat adalah molekul aktif yang
digabungkan dengan gugus pembawa, melalui reaksi esterifikasi,amidifikasi atau
dihubungkkan dengan suatu polimer, menghasilkan senyawa dengan sifat lipofilik
yang lebih besar. Di tubuh pra-obat mengalami metabolisme, terjadi pemecahan
ikatan terhubung,melepaskan molekul aktif dan gugus pembawa.
Tujuan utama pembuatan pra-obat adalah :
a. Mengubah sifat farmakokinetik obat pada in vivo, untuk
meningkatkan absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat, atau dengan
kata lain untuk meningkatkan ketersediaan biologis obat.
b. Meningkatkan sifat kelarutan dan stabilitas obat
c. Meningkatkan kenyamanan pemakaian obat misal
menghilangkan bau atau rasa yang tidak menyenangkan.
d. Menurunkan toksisitas atau efek samping obat
e. Meningkatkan keselektifan obat atau meningkatkan
kespesifikan reseptor obat.
f. Memperpanjang masa kerja obat
C.MODIFIKASI
MOLEKUL SENYAWA YANG SUDAH DIKETAHUI AKTIVITAS BIOLOGISNYA
Modifikasi
atau manipulasi molekul adalah dasar pengembangan dari kimia organik. Dasar
modifikasi molekul adalah mengembangkan struktur senyawa induk yang sudah
diketahui aktivitas biologisnya,kemudian disintesis dan diuji aktivitas dari
homolog atau analognya.
Modifikasi molekul bertujuan untuk :
a.
Mendapatkan senyawa baru yang
mempunyai aktifitas lebih tinggi, masa kerja lebih panjang,tingkat kenyamanan
lebih besar,toksisitas atau efek samping lebih rendah, lebih selektif, lebih
stabil dan lebih ekonomis. Selain itu modifikasi molekul gigunakan pula untuk
mendapatkan senyawa baru yang bersifat antagonis atau antimetabolit.
b. Menemukan gugus farmakofor penting (gugus fungsi), yaitu bagian molekul obat yang dapat memberikan aksi farmakologi.
b. Menemukan gugus farmakofor penting (gugus fungsi), yaitu bagian molekul obat yang dapat memberikan aksi farmakologi.
Dalam modifikasi molekul, metode
yang digunakan sangat berfariasi, antara lain yaitu :
1. Penyederhanaan molekul
Dalam metode ini dilakukan
pemecahan, penyisipan, atau pemotongan bagian dari struktur molekul yang besar,
melalui proses sintesis yang sistematik, dan dievaluasi bagian struktur atau
prototipe analognya. Pada umumnya dilakukan pada senyawa-senyawa produk alam,
seperti kokain, tubokurarin, morfin dan kuinin.
Contoh:
Kokain disederhanakan molekulnya menjadi benzokain, prokain, tetrakain, butetamin, amilokain, piperokain, dan meprilkain.
Contoh:
Kokain disederhanakan molekulnya menjadi benzokain, prokain, tetrakain, butetamin, amilokain, piperokain, dan meprilkain.
2. Penggabungan molekul
Pada metode ini dilakukan addisi (penambahan), replikasi
atau hibridisasi molekul senyawa induk, melalui proses sintesis dan kemudian
dievaluasi prototipe analog yang lebih kompleks
a.
Adisi molekul
Pada proses ini
dilakukan penggabungan dua molekul senyawa dengan gugus berbeda melalui ikatan
yang relatif lemah, seperti ikatan ion dan ikatan hidrogen.
b.
Replikasi
molekul
Pada proses ini
dilakukan penggabungan gugus atau molekul yang identik, melalui pembentukan
ikatan kovalen atau jembatan gugus tertentu. Penggabungan dua molekul identik disebut duplikasi, tiga
molekul identik,triplikasi, 4 molekul identik, tetraplikasi dan n-plikasi.
Contoh :
c.
Hibridasi
molekul
Pada proses ini
dilakukan penggabungan gugus atau molekul yang berbeda melalui pembentukan
ikatan kovalen.
Contoh :
Asetaminosalol (asetosal dan
asetaminofen), febarbital (fenobarbital dan meprobamat), estramustin (estradiol
dan nitrogen mustar), piroksisilin (sulfadiazin dan amoksisilin), prednimustin
(prednisolon dan klorambusil), sulfasalazin (sulfapirimidin dan asam
aminosalisilat) dan sultamisilin (sulbaktam dan ampisilin).
3. Pengubahan dimensi dan kelenturan molekul
4. Pengubahan sifat kimia fisika molekul
Sumber :
Siswandono soekardjo, Bambang.2008. Kimia Medisinal 1. Surabaya : Airlangga
University Press.
http://kimiamedisinalmegsel.blogspot.co.id/
Pertanyaan :
1. apa contoh modifikasi obat yang pernah di buat?
2. mengapa modifikasi obat perlu dilakukan?
3. apakah semua jenis obat bisa di modifikasi?
4. apa yang perlu diperhatikan dalam memodifikasi suatu obat?
5. keuntungan apa saja yang didapat jika obat sudah dimodifikasi?
Pertanyaan :
1. apa contoh modifikasi obat yang pernah di buat?
2. mengapa modifikasi obat perlu dilakukan?
3. apakah semua jenis obat bisa di modifikasi?
4. apa yang perlu diperhatikan dalam memodifikasi suatu obat?
5. keuntungan apa saja yang didapat jika obat sudah dimodifikasi?
hai shindi
BalasHapusterkait pertanyaan no 2
menurut saya, modifikasi obat perlu dilakukan untuk mengurangi efek samping dan menurunkan tingkat toksisitas dari obat tersebut, yang diharapkan dari modifikasi ini ialah menghasilkan Efek terapi yang tinggi dengan efek samping dan toksisitas yang rendah.
saya akan mencoba menjawab no 1contohnya adalah morfin yg telah diajar kan pada materi kuliyah
BalasHapussaya akan menambah jawaban no 2agar mempermudah dalam pembuatan obat baru dan dapat menguangi efek samping yang ada dengan adanya modifikasi tersebut dapat memperkecil efek samping dan diharapkan dapat menghasilkan efek terapi yang lebih baik
BalasHapus5. keuntungan yang mungkin didapat dari modifikasi obat adalah akan didapatkan obat yang efektivitasnya lebih besar dan lebih minimal efek samping
BalasHapusSaya setuju, karena tujuan dilakukang modifikaso obat adalah untuk mendapatkan obat yg lebih baik, dengan tujuan meminimlkan efek buruknya, dan agar dapat meberikan efek terapi yg labih baik
Hapuskak, tujuan utama dari modifikasi obat adalah meningkatkan efek utama obat dan meminimalisir efek samping, karena perubahan struktur obat dapat berpengaruh terhadap kekuatan aktivitas yg ditimbulkan, sebagai contoh yaitu morfin, berikut perubahannya :
BalasHapuseterifikasi dan esterifikasi gugus hidroksil fenol akan menurunkan aktivitas analgesik
• eterifikasi, esterifikasi, oksidasi atau penggantian gugus hidroksil alkohol dengan halogen atau hidrogen dapat meningkatkan aktivitas analgesik
• perubahan gugus hidroksil alkohol dari posisi 6 ke posisi 8 menurunkan aktivitas analgesik.
• pengubahan konfigurasi hidroksil pada C6 dapat meningkatkan aktivitas analgesik
• hidrogenasi ikatan rangkap c7-C8 dapat menghasilkan efek yang sama atau lebih tinggi
• substansi pada cincin aromatik akan mengurangi aktivitas analgesik
• pemecahan jembatan eter antara C4 dan C5 menurunkan aktivitas
• pembukaan cincin piperidin menyebabkan penurunan aktivitas
untuk lebih lengkapnya mampir yuk kak http://muftiarmyan.blogspot.co.id/2017/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html