Kamis, 12 Oktober 2017

OXAMNIQUINE



OXAMNIQUINE

Oxamniquine merupakan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit Schistosomiasis (Bilharzia). Berdasarkan penyakit yang disebabkan oleh parasit ini, penyakit ini merupakan penyakit yang paling banyak diderita kedua di dunia setelah malaria. Diperkirakan sekitar 500 ribu orang meninggal akibat penyakit ini setiap tahunnya. Infeksi pada saluran kemih bisa menyebabkan kanker kandung kemih, lalu apabila terinfeksi pada usus dapat menyebabkan kerusakan pada hati. Penyakit ini disebabkan oleh cacing kecil yang disebut schistosomes yang dapat hidup di air. Parasit ini dapat dengan cepat menembus kulit manusia dalam bentuk larva dan begitu masuk ke dalam aliran darah manusia akan berubah menjadi cacing dewasa. Cacing dewasa betina menghasilkan telur dan akan terjebak pada jaringan atau organ manusia sehingga menyebabkan inflamasi yang berlangsung lama.
Spesies Schistosoma Sp yang menginfeksi manusia :
  1. S.mansoni
  2. S.hematobium
  3. S.japanicum
  4. S.mekongki
  5. S.intercalatum
Pada awal 1960-an satu-satunya obat yang tersedia adalah luchanton trisiklik dan antimonial seperti stibocaptate. Namun kedua obat ini memiliki efek samping yang cukup besar. Pada tahun 1964, Pfizer memperekarsai sebuah proyek yang bertujuan untuk mengembangkan obat baru bagi penyakit schistosomiasis, lalu ditemukanlah obat oxamniquine.
Oxamniquine adalah anthelmintik dengan aktivitas schistosomicidal melawan Schistosoma mansoni, namun tidak melawan Schistosoma spp lainnya. Oxamniquine menyebabkan cacing bergeser dari pembuluh darah mesenterika ke hati dimana cacing jantan dipertahankan; cacing betina kembali ke mesenterium, tetapi tidak bisa lagi melepaskan telur.



Mekanisme kerja
Oxamniquine sekarang diketahui menghambat sintesis asam nukleat di sel skistosomal. Mekanisme aksinya diduga melibatkan aktivasi enzim sulphotransferase yang ada pada sel parasit. Setelah oxamniquine terikat pada site aktif dari enzim schistosomal gugus hidroksil dirubah menjadi ester sulfat. Dimana struktur akhir yang terbentuk adalah sebuah zat alkilasi yang akan mengalkilasi DNA parasit dan mencegah replikasi DNA parasit.

Salah satu metode untuk mensintesis oxamniquine adalah dimulai dari struktur kuinolin (I). Substituent metil pada cincin heterosiklik secara selektif diklorinasi dan alkil klorida (II) mengalami substitusi nukleofilik dengan2-aminopropana untuk membentuk struktur III. Reduksi dengan gas hydrogen menggunakan katalis nikel membentuk tetrahydroquinoline (IV), dimana nitrat untuk member campuran isomer ini terpisah dan isomer yang diinginkan kemudian mengalami hidroksilasi dengan adanya jamur Aspergillus sclerotiorum. Enzim mikroba mengkatalis reaksi oksidasi.

Turunan oxamniquine disintesis dan dievaluasi sebagai agen schistoosomicide baru oxamniquine (1,2,3,4-tetrahydro-2-[[1-methylethyl) amino] methyl] – 7-nitro-6-quinolinemethanol) diajukan ke reaksi Mannich, menggunakan formaldehida, paraformaldehida dan asetaldehida sebagai reagen, dan member tiga produk tak terduga : dua diantaranya di siklized pada rantang sampingalkilamina dan yang lainnya di eterifikasi pada kelompok aminaquinolinemethanol. Ketiga senyawa tersebut secara biologis dievaluasi dengan menggunakan tikus yang terinfeksi dengan Schistosoma mansoni dan menunjukkan aktivitas yang menjanjikan, namun memiliki toksisitas yang lebih tinggi. Untuk studi tentang hubungan aktivitas struktur, hasil menunjukkan bahwa gugus alkilamin samping dapat dimodifikasi dengan aktivitas yang diawetkan, namun modifikasi ini dikaitkan dengan peningkatan toksisitas.

Sumber :
Kee, J.L dan Evelyn R.H. 1996. Farmakologi. Jakarta : EGC.
Siswandono., dkk. 2000. Kimia Medisinal 2. Surabaya : Universitas Airlangga Press.
Patrick, G.L. 2013. An Introduction to Medical Chemistry Fifth Edition. UK : Oxford University Press.
http://ranu-kan-slalu-setia.blogspot.co.id/2012/04/


Pertanyaan :
1. Apakah obat ini berinteraksi dengan makanan/minuman?
2. Apakah obat ini berinteraksi dengan obat lainnya?
3. Obat ini tersedia dalam bentuk sediaan apa saja?
4. Masuk ke dalam jenis obat apakah oxamniquine?
5. Apakah oxamniquine aman digunakan oleh anak-anak?

7 komentar:

  1. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no.5
    Sebaiknya jangan diberikan pada anak-anak .. dikarenakan obat ini memiliki efek samping yang serius seperti Pusing,Kantuk,Sakit kepala,Perubahan perilaku,Perangsangan dan Halusinasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dg pendapat kak oktaria, sebaiknya di berikan niridazol yang lebih efektif untuk anak-anak dari pada oxamniquine.

      Hapus
  2. hai shindi
    saya akan menjawab pertanyaan no 3
    oxamniquine tersediaa dalam sediaan kapsul 250 dengan nama dagang vansil

    BalasHapus
  3. 1. sebaiknya obat ini tidak digunakan bersama dengan alkohol

    BalasHapus
  4. saya akan menambahkan dri artikel di atas menurut yang saya baca farmakokinetik dari oxamniquine Konsentrasi plasma puncak dicapai satu sampai tiga jam setelah satu dosis, dan waktu paruh plasma adalah 1,0 sampai 2,5 jam.Ini dimetabolisme secara ekstensif pada metabolit tidak aktif, terutama derivatif 6 karboksi, yang diekskresikan dalam urin. Sekitar 70% dari dosis oxamniquine diekskresikan sebagai metabolit 6 karbohidrat selama 12 jam dosis; Jejak metabolit 2 karboksin juga telah terdeteksi dalam urin.

    BalasHapus
  5. kak, nomor 1 itu Oksamnikuin adalah obat turunan Kuinolin yang merupakan obat antitrematoda yaitu obat yang berperan dalam pengobatan infeksi yang disebabkan oleh trematoda (anthelmintic) dengan aktivitas schistosomicidal

    untuk lebih lengkapnya mampir kak ke sini ya http://muftiarmyan.blogspot.co.id/2017/10/oksamnikuin_29.html

    BalasHapus
  6. no 1.
    iya berinteraksi dengan makanan, karena adanya makanan yang masuk dapat menghambat terjadinya absorpsi obat ini, sehingga pencapaian kadar dalam plasma tidak maksimal.

    BalasHapus